Abu Nasr Mansur (Ibnu Irak) - Ahli Matematika dan Astronomi Muslim


Nama lengkap Ibnu Irak adalah Abu Nasr Mansur bin Ali Ibnu Irak. Ia dikenal sebagai seorang ahli matematika yang tekemuka pada tahun 1000. Ia berasal dari keluarga Ibnu Irak yang pernah memerintah al-Khawarazam, sebelum kemudian ditaklukan oleh Mahmud dari Ghazna. Latar belakang keluarganya yang cukup terhormat dan berada membuatnya bisa bersekolah dengan baik.

Sejak kecil, Ibnu Irak sudah menunjukkan ketertarikan pada ilmu hitung dan perbintangan. Ketika menginjak usia remaja, ia gemar membaca beberapa naskah ilmuwan Yunani, terutama Euclides. Ia bahkan mencoba memecahkan beberapa soal yang belum terselesaikan para ilmuwan sebelumnya. Minatnya terhadap benda luar angkasa pun sangat besar. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan pelajaran agama, Ibnu Irak mencurahkan seluruh kemampuannya untuk memperdalam ilmu matematika dan astronomi. Didukung kecerdasannya, ia berhasil membuat sejumlah prestasi di bidang tersebut.

Pada abad pertengahan, beberapa kajiannya menjadi bahan perbincangan para sarjana Eropa. Selain itu, sekitar lima belas karyanya yang membahas tentang matematika dan astronomi telah diterbitkan. Umumnya, karyanya tersebut berisi pembahasan berbagai macam persoalan yang terdapat dalam Zidjes (Sets of Astronomical Tables), pembahasan fungsi trigonometri khusus (Jadwal ad-Daka’ik), dan beberapa penyelesaian untuk mengatasi kesulitan saat memahami karya Euclides, Elements. Di kemudian hari, Jadwal ad-Daka’ik menjadi bahan rujukan dalam bidang matematika, astronomi, dan geografi. Para ahli menganggap karya tersebut bermutu tinggi, meskipun sekilas hampir mirip dengan karya sejenis yang ditulis oleh para astronom dan ilmuwan lain.
Biografi Ibnu Irak: Ahli Matematika dan Astronomi Muslim
Selain tekun meneliti benda-benda langit dan mengkaji matematika, Ibnu Irak juga membagikan ilmunya pada sejumlah murid. Pada masa itu, Ibnu Irak mempunyai banyak pengikut, salah satunya adalah al-Biruni. Ibnu Irak juga dikenal karena hasil revisinya terhadap karya berjudul Spherics, yang kemudian disempurnakannya kembali pada tahun 1007-1008.

Dalam karya al-Biruni yang berjudul Treatise on Chords, Ibnu Irak disebut sebagai penemu beberapa persamaan matematika, sedangkan dalam buku karya al-Biruni lainnya, Cronology of Ancient Nation, Ibnu Irak dipuji karena telah menemukan sebuah metode baru untuk menentukan apogee matahari dari tiga titik yang selalu berubah-ubah pada ekliptika (orbit di mana matahari kelihatan bergerak). Apogee adalah titik terjauh dari bumi dalam peredaran satelit. Selain al-Biruni, sejumlah ilmuwan matematika lain juga memuji karya Ibnu Irak yang menguraikan tentang trigonometri. Ibnu Irak dianggap sebagai ahli pengembangan fungsi sinus, kosinus, dan tangent.

Ibnu Irak menulis riwayat hidupnya dalam buku berjudul al-Amir dan Mawla Amir al-Mu’mini.
Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
Share on Google Plus

- Unknown

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ artinya : "Sebaik-Baik Kalian Adalah Orang Yang Belajar Al-Quran Dan Mengajarkannya."
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment